Kamis, 19 Januari 2012

Dwie Arum Meynina Bawakan Tari Ganjar Ganjur ke Nasional

dwi arum meynina
Tarian Ganjar-ganjur yang selalu dibawakan oleh keluarga keraton Kukar pada saat ada hari-hari besar mengiringi Dwie Arum Meynina meraih peringkat ke IV Duta Wisata Tingkat Nasional yang diselenggarakan pada 5 Desember 2011 di Ballroom Sikstone Hotel Palu.
“Ini yang pertama setelah sekian lama Kalimantan bisa menembus tingkat nasional,” kata perempuan cantik kelahiran Tenggarong 10 Mei 1992.
Ta’wo berwarna keemasan membalut tubuh mahasiswi APIIT/UCTI Malaysia, Jurusan Business Management yang memiliki tinggi sekitar 166 CM pada saat malam Budaya Nusantara. Selain Ta’wo yang dipakai pada saat menari ganjar ganjur, Ia juga menyiapkan baju Riak gempa pada Grand Opening, batik kaltim, baju ulap doyo pada saat pemotretan dan pada malam granfinal mengenakan baju Kustim berwarna hitam lengkap dengan semua aksesoris dan bunga melati menjuntai di sisi kiri dan kanan kepala.
Tak sembarangan orang bisa menarikan tarian kerajaan ini, banyak sekali pakem-pakem yang harus dimengerti. Sebelum berangkat, ia mengaku sempat berpamitan dengan Sultan Kutai Kartanegara untuk meninta izin menarikan Tarian Ganjar Ganjur.
“Sudah lama saya ingin sekali mengunakan baju kustim ini, alhamdulilah diperbolehkan pihak keraton” tambahnya.
Sambil tersenyum malu, Dwie menjelaskan bahwa kontingen Kaltim mendapat pujian dari salah satu juri yang juga merupakan Ketua Duta wisata Indonesia Adi pratama. Bukan hanya itu saja Dwie juga mendapat pujian dari Indra Bekti yang menjadi pembawa acara.Kalimantan Timur memang sangat berbeda pada tahun ini, daerah Kalimantan yang lain menampilkan Budaya Dayak tetapi Kalimantan timur menampilkan kebudayaan kutai yang tertuang dalam tari Ganjarganjur dan juga baju khas Kutai.
Dwie punya segudang mimpi untuk memajukan pariwisata di Kaltim Khusunya Kukar. Salah satunya wisata budaya dan alam Kaltim yang sangat indah. Kaltim juga punya sky Tower yang hanya ada beberapa di Asia. Selain itu, daerah ini juga memiliki lumba-lumba yang merupakan ikan mamalia air tawar di hulu Mahakam.
Dengan semangat ia ingin tetap mempelajari perkembangan budaya, dan pastinya membantu Di-nas Kebudayaan dan Kepa-riwisataan untuk mempro-mosikan dan mengem-bangkan objek-objek wisata yang ada.
Menurutnya, sektor kepariwisataan bisa menjadi salah satu faktor penunjang ekonomi masyarakat Kaltim, khususnya Kukar. Dia juga mengungkapkan alasan mengikuti duta wisata karena ingin sekali mengetahui lebih dalam kebudayaan tradisional dan bagaimana penerapan juga pelestariannya.
“Tidak lucu ketika kita lahir di suatu tempat yang kayak akan budaya dan warisan leluhur, tetapi kita tidak mengetahui apapun tentang itu”ujarnya.
Anak pasangan Slamet Bardianto dan Wartini yang sangat gemar melakukan travelling ini sangat berharap dengan generasi muda Kaltim bisa bangga dengan pakaian, budaya Kutai dan terus mempromosikan budaya dimanapun berada.
Dengan semakin banyak generasi muda yang peduli dengan budaya maka masyarakat akan semakin berbudaya di kehidupan sehari-hari. Juga kesadaran para remaja untuk mencintai budaya, salah satunya Ikut kompetisi Duta Wisata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar